Penyajian data statistik adalah suatu bentuk penataan data statistik agar data statistik lebih mudah dipandang dan mudah dipahami oleh pengguna data. Tujuannya adalah adalah agar data statistik mudah dimengerti, mudah dianalisis, sehingga proses pengambilan kesimpulan dan keputusan berdasarkan data menjadi lebih akurat.
Penyajian data statistik biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu:
Tabel biasanya menyajikan data dalam bentuk kolom dan baris sedangkan grafik menyajikan data dalam bentuk gambar visual. Kedua bentuk penyajian data tersebut akan dijelaskan pada ulasan di bawah ini.
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
Komponen-komponen yang biasanya harus ada dalam tabel adalah judul tabel, judul kolom, judul baris, sel-sel tabel dan sumber data. Bentuk penyajian data dalam berupa tabel adalah sebagai berikut.
1. Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom. Jenis tabel baris kolom yaitu:
- Tabel Satu Arah
- Tabel Dua Arah
- Tabel Tiga Arah
Tabel satu arah adalah tabel yang berisi satu karakteristik saja. Contoh dari tabel satu arah adalah sebagai berikut.
Jumlah Sekolah (SD, SMP dan SMA) Dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil
Kabupaten/Kota | Sekolah |
---|---|
Kepulauan Seribu | 22 |
Jakarta Selatan | 828 |
Jakarta Timur | 1.028 |
Jakarta Pusat | 449 |
Jakarta Barat | 996 |
Jakarta Utara | 640 |
Jumlah | 3.963 |
Tabel di atas disebut tabel satu arah karena hanya memiliki satu karakteristik saja yaitu jumlah sekolah.
Tabel dua arah adalah tabel yang berisi mengenai dua karakteristik berbeda. Contoh tabel dua arah adalah sebagai berikut.
Jumlah Sekolah Dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Tingkat Sekolah di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil
Kabupaten/Kota | Tingkat Sekolah | ||
---|---|---|---|
SD | SMP | SMA | |
Kepulauan Seribu | 14 | 7 | 1 |
Jakarta Selatan | 505 | 219 | 104 |
Jakarta Timur | 642 | 263 | 123 |
Jakarta Pusat | 281 | 112 | 56 |
Jakarta Barat | 599 | 278 | 119 |
Jakarta Utara | 356 | 195 | 89 |
Jumlah | 2.397 | 1.074 | 492 |
Tabel di atas di sebut tabel dua arah karena terdiri dari dua karakteristik yaitu sekolah dan tingkat sekolah.
Tabel tiga arah adalah tabel yang berisi mengenai tiga karakteristik yang berbeda. Contoh tabel tua arah adalah sebagai berikut.
Jumlah Sekolah Dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Tingkat Sekolah dan Status Sekolah di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil
Kabupaten/ Kota | Tingkat Sekolah | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
SD | SMP | SMA | ||||
Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | |
Kepulauan Seribu | 14 | 0 | 7 | 0 | 1 | 0 |
Jakarta Selatan | 323 | 182 | 66 | 153 | 29 | 75 |
Jakarta Timur | 440 | 202 | 95 | 168 | 40 | 83 |
Jakarta Pusat | 183 | 98 | 36 | 76 | 13 | 43 |
Jakarta Barat | 360 | 239 | 50 | 228 | 17 | 102 |
Jakarta Utara | 159 | 197 | 39 | 156 | 17 | 72 |
Jumlah | 1.479 | 918 | 293 | 781 | 117 | 375 |
Tabel di atas disebut tabel tiga arah karena terdiri dari tiga karakteristik yaitu sekolah, tingkat sekolah dan status sekolah.
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan tabel baris kolom yang memiliki karakteristik sendiri yaitu penyajian data dengan 2 faktor atau 2 variabel. Setiap variabelnya terdiri dari beberapa ketegori bisa dalam bentuk baris, kolom, dan total. Data yang terdiri dari dua variabel, dengan variabel yang satu terdiri dari \(b\) kategori dan lainnya terdiri atas \(k\) kategori, sehingga dapat dibuat tabel kontingensi berukuran \(b \times k\) dengan \(b\) menyatakan baris dan \(k\) menyatakan kolom.
Berikut ini adalah contoh tabel kontingensi \(2 \times 3.\)
Jenis Kelamin | Tingkat Sekolah | Jumlah | ||
---|---|---|---|---|
SD | SMP | SMA | ||
Negeri | 1.479 | 293 | 117 | 2.377 |
Swasta | 918 | 781 | 375 | 1.586 |
Jumlah | 1.772 | 1.035 | 1.156 | 3.963 |
Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik
Grafik adalah bentuk penyajikan data statistik berupa gambar-gambar visual. Oleh karena itu penyajian data menggunakan grafik akan mempermudah dalam penyampaian sebuah data.
Pengguna data akan lebih mudah memahami keadaan data yang ditampilkan melalui grafik daripada tabel karena manusia cenderung lebih menyukai sesuatu yang disampaikan secara visual daripada melalui kata-kata.
Ada banyak jenis penyajian data dalam bentuk grafik. Berikut akan disajikan hanya beberapa bentuk saja.
1. Grafik Batang
Grafik batang merupakan grafik yang terdiri batang-batang. Grafik batang dapat digambarkan secara vertikal maupun Horizontal. Grafik batang terdiri dari dua bagian yaitu grafik batang tunggal (single bar chart) dan grafik batang ganda(multiple bar chart). Grafik batang lebih cocok menggambarkan data yang menunjukkan kuantitas atau data yang bertujuan memberikan perbandingan sebuah rangkaian data
Contoh grafik batang tunggal (single bar chart) adalah sebagai berikut.
Jumlah Sekolah (SD, SMP dan SMA) Dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil
Contoh grafik batang ganda (multiple bar chart) adalah sebagai berikut
Jumlah Sekolah Dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Tingkat Sekolah di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil
2. Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang posisi titik-titiknya dihubungkan dengan garis-garis saja. Grafik garis dibuat dengan 2 sumbu \(X\) yang menunjukkan bilangan bersifat tetap, seperti tahun, ukuran dan lainnya. Sementara pada sumbu \(Y\) ditempatkan bilangan yang sifatnya dapat berubah-ubah seperti jumlah, harga dan lainnya.
Biasaya grafik garis digunakan untuk melihat perkembangan suatu data dari waktu ke waktu, misalnya perkembangan harga emas setiap hari, perkembangan inflasi setiap bulan dan lain-lain.
Berikut disajikan contoh grafik garis perkembangan penjualan sparepart mobil sebuah toko onderdil mobil
Berikut ini data pendapatan penjualan Sparepart Mobil Tahun 2020.
Keuntungan Penjualan Sparepart Mobil Sepanjang Tahun 2020
3. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran merupakan sebuah grafik yang berbentuk lingkaran yang dibagi-bagi menjadi beberapa irisan. Umumnya digunakan untuk menyajiakan data dalam bentuk persentase.
Untuk membuat grafik lingkaran, gambarkan sebuah lingkaran kemudian bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor berisi kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam format derajat. Dianjurkan titik pembagian mulai dari titik tertinggi lingkaran.
Contoh pembentukan grafik lingkaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Jumlah Sekolah (SD, SMP dan SMA) Dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil
Kabupaten/Kota | Sekolah | Persentase | Derajat |
---|---|---|---|
Kepulauan Seribu | 22 | 0,56 | 2,00 |
Jakarta Selatan | 828 | 20,89 | 75,22 |
Jakarta Timur | 1.028 | 25,94 | 93,38 |
Jakarta Pusat | 449 | 11,33 | 40,79 |
Jakarta Barat | 996 | 25,13 | 90,48 |
Jakarta Utara | 640 | 16,15 | 58,14 |
Jumlah | 3.963 | 100 | 360 |
Pertama hitung terlebih dahulu persentase berdasarkan data yang tersedia. Selanjutnya tiap nilai data diubah kedalam bentuk derajat. Misalnya menjadi pada baris Kepulauan Seribu, derajatnya adalah \(\frac{22}{3.963} \times 360 = 2\text{,}00\) derajat, Jakarta Selatan derajatya adalah \(\frac{828}{3.963} \times 360 = 75\text{,}2°\) derajat, begitu seterusnya sehingga setiap baris mendapat derajat masing-masing. Total jumlah derajat keseluruhan adalah 360 derajat.
Grafik lingkaran diperoleh dari pembagian lingkaran berdasarkan derajat yang dihasilkan.
Jumlah Sekolah Dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil
4. Scatter Plot
Scatter plot adalah kumpulan data yang terdiri atas dua variabel dapat dibuat dalam sumbu koordinat yang merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar dan garis penghubung antara titik-titik dihilangkan maka disebut scatter plot. Scatter plot adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara dua kelompok data yang jumlahnya sama.Tujuannya untuk melihat pola hubungan antara 2 variabel apakah linier atau non linier atau tidak berhubungan sama sekali.
Langkah-langkah pembentukan scatter plot yaitu:
- Kumpulkan pasangan data \(x\) dan \(y.\)
- Tentukan nilai maksimum dan minimun untuk kedua variabel \(x\) dan \(y.\)
- Tetapkan skala pada sumbu datar \(x\) dan sumbu tegak \(y.\)
- Buat Plot data.
Berikut adalah pembuatan scatter plot dari tabel di bawah ini
Data Kadar Nikotin dan Gas Karbon Monoksida yang dihasilkan oleh 15 merek rokok.
Merk | Karbon Monoksida | Nikotin |
---|---|---|
Merk A | 13,6 | 0,86 |
Merk B | 16,6 | 1,06 |
Merk C | 23,5 | 2,03 |
Merk D | 10,2 | 0,67 |
Merk E | 5,4 | 0,4 |
Merk F | 15 | 1,04 |
Merk G | 9 | 0,76 |
Merk H | 12,3 | 0,95 |
Merk I | 16,3 | 1,12 |
Merk J | 15,4 | 1,02 |
Merk K | 13 | 1,01 |
Merk L | 14,4 | 0,9 |
Merk M | 10 | 0,57 |
Merk N | 10,2 | 0,78 |
Merk O | 9,5 | 0,74 |
Bentuk scatter plot yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
Kadar Nikotin dan Gas Karbon Monoksida pada Rokok
4. Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram adalah suatu daftar distribusi frekuensi yang disajikan dalam bentuk grafik yang dibangun oleh persegi panjang dengan lebar yang sama dan berimpit. Dari sebuah histogram kita dapat membuat poligon frekuensi yang merupakan garis patah-patah yang menghubungkan setiap titik tengah atas persegi panjang histogram.
Langkah-langkah dalam membuat histogram dan poligon yaitu ;
- Buatlah sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang saling berpotongan.
- Untuk membantuk histogram, gambarkan batang kelas-kelas interval sesuai dengan frekuensi pada sumbu horizontal dan sumbu vertikal.
- Untuk membuat garis poligon, tentukan titik tengah tiap kelas dan hubungkan nilai titik tengah sesuai dengan nilai frekuensinya.
Contoh akan dibentuk histogram dan poligon dari tabel distribusi frekuensi nilai ujian mahasiswa sebagai berikut.
Nilai Ujian Mahasiswa
Nilai Ulangan | Frekuensi | Titik Tengah |
---|---|---|
55 - 59 | 4 | 57 |
60 - 64 | 9 | 62 |
65 - 69 | 12 | 67 |
70 - 74 | 9 | 72 |
75 - 79 | 7 | 77 |
80 - 84 | 6 | 82 |
85 - 89 | 3 | 87 |
Histogram yang terbentuk adalah sebagai berikut.
Nilai Ujian Mahasiswa
Poligon yang terbentuk adalah sebagai berikut.
Nilai Ujian Mahasiswa